Shakespeare’s Globe Theatre adalah rekonstruksi megah dari teater asli tempat karya-karya William Shakespeare dipentaskan pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Terletak di tepi Sungai Thames, London, teater ini bukan sekadar bangunan, tetapi sebuah jendela menuju masa kejayaan seni pertunjukan Inggris. Dengan desain yang setia pada aslinya, Globe Theatre menjadi destinasi wajib bagi pecinta teater dan sastra dunia.
Sejarah dan Reinkarnasi Globe Theatre
Asal Usul di Era Elizabeth
Teater Globe asli dibangun pada tahun 1599 oleh kelompok teater Lord Chamberlain’s Men, tempat William Shakespeare menjadi penulis dan aktor tetap. Di sinilah banyak karya terkenalnya seperti Hamlet, Macbeth, dan Romeo and Juliet dipentaskan untuk pertama kali. Namun, teater tersebut mengalami kebakaran pada tahun 1613, dibangun kembali, lalu akhirnya dihancurkan pada pertengahan abad ke-17 ketika teater-teater dilarang oleh pemerintah Puritan.
Kelahiran Kembali oleh Sam Wanamaker
Teater Globe yang ada sekarang adalah hasil proyek ambisius Sam Wanamaker, seorang aktor dan sutradara asal Amerika yang bertekad menghidupkan kembali warisan budaya ini. Setelah puluhan tahun kampanye dan penelitian arsitektur bersejarah, Shakespeare’s Globe resmi dibuka pada tahun 1997, hanya sekitar 230 meter dari lokasi aslinya. Bangunan ini dibuat dengan teknik dan material tradisional, termasuk atap jerami dan rangka kayu ek, menjadikannya salah satu rekonstruksi arkeologis paling akurat di dunia.
Pengalaman Menonton di Globe Theatre
Teater Terbuka dengan Suasana Abad ke-17
Salah satu hal paling unik dari Globe adalah desainnya yang terbuka. Atap hanya menutupi bagian tempat duduk di sekeliling, sementara area penonton berdiri (groundlings) dibiarkan tanpa atap. Ini menciptakan pengalaman menonton yang hidup dan interaktif, mirip dengan suasana pada masa Shakespeare.
Penonton dapat memilih untuk berdiri di depan panggung seperti masyarakat umum pada masa lalu atau duduk di kursi kayu di galeri yang mengelilingi arena. Pertunjukan diadakan pada siang dan malam hari selama musim semi hingga musim gugur, dengan beberapa pementasan malam hari menggunakan penerangan lilin untuk meniru pengalaman teater zaman dulu.
Pementasan Modern dan Klasik
Meski setia pada tradisi, Globe Theatre juga terbuka terhadap interpretasi modern. Di sini, penonton bisa menikmati pementasan klasik dengan kostum periode, atau versi kontemporer dengan pendekatan segar dan relevan. Banyak aktor ternama Inggris, termasuk alumni Royal Shakespeare Company, turut meramaikan panggung ini.
Lebih dari Sekadar Teater
Pendidikan dan Warisan Budaya
Shakespeare’s Globe juga menjadi pusat pendidikan yang aktif. Terdapat tur harian, pameran interaktif, dan program sekolah yang mendalami karya dan kehidupan Shakespeare. Melalui pendekatan ini, Globe tidak hanya menjadi tempat pertunjukan, tetapi juga ruang belajar yang menghubungkan generasi baru dengan kekayaan sastra klasik.